Untuk menandai Hari Kesehatan Mental Dunia, LFCTV meluncurkan Jason McAteer: Through the Storm, sebuah film dokumentar eksklusif yang meniliti dampak masalah kesehatan mental dalam sepakbola dan masyarakat yang lebih luas.

Mantan pemain The Reds, McAteer, yang memandu fil berdurasi satu jam itu, membuka pembicaraan tentang perjuangannya melawan depresi, sebuah spiral yang mencengkeram dirinya setelah pensiun dari sepakbola pada tahun 2007.

Ia juga memulai perjalanan emosional melalui komunitas Liverpool FC, dari bintang-bintang tim pertama hingga para fans, untuk mengetahui efek-efek masalah kesehatan mental dan apa bisa dilakukan untuk membantu.

"Ini merupakan tugas yang sulit, tapi penting," ujar McAteer. "Kadang Anda harus mengetuk hati orang dengan keras, Anda harus mencapai sisi emosional dari perasaan orang-orang untuk membuat mereka menonton dan menyadari."

Selama film dokumenter, McAteer mengunjungi kompleks Akademi Liverpool dan Melwood untuk mewawancarai staf utama. Ia melihat langsung pekerjaan yang dilakukan untuk melindungi emosi pemain-pemain muda dan tim pertama.

Ia kemudian bertemu Chris Kirkland dan istrinya, Leeona, di rumah mereka di Merseyside. Kirkland, yang menjadi pemain Liverpool dari 2001 hingga 2006, berjuang dengan depresi di akhir karier bermainnya, terutama setelah meninggalkan Wigan Athletic pada 2012.

McAteer juga bertemu Peter Hughes, seorang Kopite yang bergairah yang anaknya, Neil 'Yozza' Hughes, bunuh diri di usia 31 tahun pada 2016. Peter secara berani berbagi kenangan yang menyentuh tentang putarnya dan setelah kematiannya, dengan harapan kata-katanya bisa menjangkau orang lain dalam posisi yang sama.

Jason McAteer: Through the Storm bisa ditonton di LFCTV GO dan YouTube secara gratis.

Program ini juga akan ditayangkan di LFCTV untuk pertama kali pada Kamis (11/10) pukul 03:00 WIB.

Harap catat, film dokumenter ini berbagi kisah pribadi yang jujur tentang perjuangan kesehatan mental yang dialami pemain, fans, dan keluarga mereka. Ini juga konten yang berkaitan dengan bunuh diri yang membuat pemirsa mungkin merasa sangat bersedih.