Pepijn Lijnders membahas berbagai topik saat menghadiri konferensi pers pada Selasa sore.

Asisten manajer Liverpool berbicara kepada media di AXA Training Centre jelang pertandingan putaran keempat Carabao Cup tim di markas AFC Bournemouth.

 

Baca terus untuk mengetahui apa yang dikatakan sang asisten manajer…

 

Tentang Luis Diaz...

 

Kalian tahu Lucho, dia pemain luar biasa, semua orang bisa melihatnya. Kami mengetahui hal ini ketika kami mendatangkannya, kemudian seluruh Inggris dapat melihatnya dan seluruh dunia melihatnya. Dia adalah pria yang selalu tersenyum, dia adalah pria yang memiliki hubungan luar biasa dengan semua orang. Jadi kami sangat peduli padanya. Satu-satunya hal yang bisa kami lakukan saat ini adalah kami berusaha mendukungnya semampu kami. Banyak hal yang berada di luar kendali kami. Kami berharap pihak berwenang di sana dapat menemukan ayahnya dan semuanya baik-baik saja. Kami hanya berdoa untuk itu.

 

Bukan hak saya untuk duduk di sini dan memberi tahu dunia apa yang kami lakukan untuk Lucho. Kami hanya ingin memastikan bahwa kami akan berusaha membantunya karena dia salah satu dari kami. Saya pikir tim merespons setelah gol kami [melawan Nottingham Forest] dengan cemerlang dengan mempersembahkan selebrasi itu untuknya. Saya pikir itu adalah sikap yang bagus. Bahwa dia tahu bahwa kami ada di sini untuknya. Lalu reaksi stadion juga spesial. Seluruh penggemar juga mendukung kami. Slogan kami adalah 'You’ll Never Walk Alone'. Mari berdoa dan berharap semuanya cepat menuju keadaan baik kembali.

 

Tentang kekuatan timnya...

 

Itu adalah kualitas para pemainnya. Skuad kami penuh dengan potensi, skuad kami penuh dengan semangat. Anda melihat contohnya dalam pertandingan melawan Toulouse, ketika kami melakukan rotasi pemain, kami tetap menjaga identitas kami. Kami masih menekan, kami menguasai bola, kami terus menciptakan peluang. Saya sangat senang dengan itu. Hal semacam itu tercipta dari latihan, dari pertemuan, dari video, dari kualitas para pemain – terutama rasa lapar dan keinginan mereka. Mereka semua berada pada momen yang ingin mereka capai. Saya tidak keberatan mereka mengatakannya [bersaing di empat kompetisi], saya tidak keberatan mereka menunjukkan impian mereka. Jika Anda bersaing secara sehat untuk Liverpool, hal itu akan membantu, bukan? Kami sangat senang dengan hal ini.

 

 

Tentang pemain-pemain muda berkualitas yang datang dari Akademi...

 

Saya pikir kesamaan yang dimiliki klub-klub terbesar di dunia adalah mentalitas satu klub. Dimana mereka diajarkan hal yang sama sejak kecil. Sejak para pemain masih sangat muda, para pelatih hanya memiliki satu target – untuk mengajari mereka nilai-nilai klub. Alex Inglethorpe sudah lebih dari 10 tahun menjabat sebagai direktur Akademi – konsistensi. Jürgen Klopp berada di sini selama delapan tahun. Vitor Matos, yang menjadi jembatan antara Akademi dan tim utama dan terus memegang teguh nilai-nilai dan memberikan seluruh DNA-nya, cara pandangnya terhadap para pemain muda. Kami memiliki Barry Lewtas, yang pernah berada di sini sebagai pelatih muda dan sekarang menjadi manajer U21 kami. Semua orang ini – termasuk saya – kami sangat ingin jalur ini terbuka karena kami merasa hanya dengan cara itulah Anda dapat menciptakan klub yang sehat, klub yang berkelanjutan, dan klub yang memiliki budaya.

 

Misalnya, saat Curtis [Jones] bergabung dan Millie [James Milner], Adam Lallana, Gini [Wijnaldum] merupakan seniornya. Mereka berbicara setiap kali dia melakukan kesalahan – dan mereka peduli. Dan sekarang Anda melihat Calum [Scanlon] masuk atau Luke [Chambers] dan Curtis berbicara dengan cara yang sama seperti Millie. Dan kemudian Anda menciptakan budaya. Kami tahu ini penting Namun pada akhirnya kita di sini dan semua orang yang baru saja saya sebutkan, mereka percaya dan menginginkannya. Para pemain muda perlu memiliki nyali. Tapi kami percaya pada proses ini. Itulah salah satu alasan mengapa kami semua senang bekerja untuk klub ini. Sebab klub ini jauh lebih besar dari sekadar 'tim utama'. Klub ini menurut saya hampir seperti sebuah institusi.

 

Tentang tiga tahun sejak tim senior pindah ke AXA Training Centre dan apakah hal itu membantu pemain muda...

 

Setidaknya itu menunjukkan ambisi. Ini menunjukkan bahwa kami akan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh klub. Kami menciptakan sesuatu yang menyatukan tim. Saya masih percaya bahwa bangunan tetaplah bangunan, batu tetaplah batu, dan kursi tetaplah kursi. Ini tentang orang-orang yang duduk di dalamnya, ini tentang orang-orang yang mengendalikan proses tersebut. Orang-orang yang baru saja saya sebutkan, dengan konsistensi yang kami miliki, dengan ide yang kami miliki sejak lama, menciptakan konsistensi dan jalan bagi para pemain muda. Gedung ini memang brilian. Itu adalah sesuatu yang selalu kami inginkan. Tidak mudah meninggalkan Melwood karena sejarah dan perasaan yang kami miliki di sana. Dari waktu ke waktu, kami menciptakan sesuatu di sini. Saya harus mengatakan bahwa saya senang tim putri kini berada di Melwood, setidaknya ada salah satu tim Liverpool di sana. Hal ini tentu saja membantu, namun saya masih percaya bahwa orang-orang yang baru saja saya sebutkan, orang-orang yang membuat keputusan dan membimbing para pemain muda, bisa membuat perbedaan.

 

Tentang Harvey Elliott yang bersaing memperebutkan tempat dan performanya sejauh musim ini…

 

Saya berkata kepada Harvey mungkin dua atau tiga minggu lalu, saya belum pernah melihatnya sebagus ini dalam latihan. Dia tidak bermain saat itu dan itulah mengapa saya berbicara dengannya, karena itu menunjukkan konsistensinya [ketika] bahkan saat dia belum menjadi starter. Saya pikir dia sangat konsisten. Itu adalah sesuatu yang kami inginkan darinya, dan itulah yang dia rasakan. Dia bertindak lebih seperti pemain senior dari yang Anda kira, mirip dengan Curtis – mereka sudah lama bersama kami. Dan dia juga memiliki karakter seperti itu. Dia memberikan dampak. Dia adalah pemain yang kami butuhkan, yang harus menciptakan peluang, yang harus memberikan umpan terakhir, yang perlu masuk ke kotak penalti dan mencetak gol. Dia adalah pemain yang sangat, sangat bagus, kita semua melihatnya.

 

Tentang kepercayaan diri skuad untuk bersaing di berbagai kompetisi, diungkapkan oleh pemain seperti Dominik Szoboszlai dan Diogo Jota baru-baru ini…

 

Adakah hal yang tidak disukai dari Dom? Itu juga adalah mentalitas Scouse, menurut saya. Mereka punya mimpi bahwa mereka percaya kami bisa mencapainya, bahkan hal yang mustahil. Karena itulah yang mereka katakan. Apa yang saya suka, dan menurut saya ini yang paling penting, adalah Dom tidak hanya berbicara, tetapi juga menunjukkannya. Bagi saya seseorang boleh saja berbicara, tetapi dia juga harus melakukannya, dia harus menunjukkannya. Dia harus menunjukkannya tidak hanya di pertandingan, dia juga harus menunjukkannya dalam latihan pada hari berangin, pada hari hujan, ketika cuaca sangat dingin. Kita baru mencapai November, belum memasuki Desember, Januari, atau Februari, jadi dia belum merasakannya! Tapi yang saya lihat sekarang adalah Dom memiliki semua itu. Jota, kami bisa berkata banyak. Dia sama dengan Darwin [Nunez], dia adalah orang yang menciptakan lima atau enam peluang dalam satu pertandingan. Yang saya suka dari Jota juga, dia mencetak banyak gol, tapi sering kali itu adalah gol pertama, dan itu yang paling sulit untuk dilakukan. Itu menjelaskan banyak hal tentang Jots.

 

Tentang profil lini tengah tim saat ini…

 

Yang saya suka adalah gaya kami masih sama. Cara kami melihat pertandingan masih sama: kami ingin mengejar, kami ingin merebut bola, kami ingin masuk ke area pertahanan lawan, kami ingin pemain terbaik kami menguasai bola sehingga mereka bisa mengambil risiko. Kami ingin selalu terhubung untuk melakukan serangan balik di level tertinggi, kami ingin berbeda dari semua tim lain di dunia dalam hal kapan kami kehilangan bola. Semua hal ini, lima tahun lalu adalah sama, tujuh tahun [yang lalu] adalah sama, hari ini adalah sama. Ini adalah ide dari Jürgen [Klopp], dari klub, dari saya, dari staf, dari semua orang yang merasakannya. Itu yang paling penting.

 

Kemudian yang selalu terjadi adalah individu, seluruh pemain kami, merekalah yang selalu membuat perbedaan, bukan kami sebagai staf, bukan kami sebagai manajer. Trent [Alexander-Arnold] memainkan umpan yang tidak dibayangkan oleh siapa pun. Saat Trent memberikan umpan, semua orang hanya melihat bahwa dia harus bermain di sisi kanan, sederhana, namun dia melakukan chip dan memberikannya kepada Sadio Mane dan kami mencetak gol kemenangan. Begitulah contohnya. Lalu, dia melakukan tendangan sudut cepat, terarah, semua hal ini. Itu selalu tentang para pemain. Dan kami membutuhkan banyak teknik bermain, jadi ketika kami mendatangkan pemain, kami menghadirkan teknik, kami mendatangkan sesuatu yang spesifik untuk meningkatkan gaya kami. Kami merasa, karena tim lawan beradaptasi dengan permainan kami, tim berubah melawan kami, mereka mempelajari kekuatan kami, jadi kami selalu harus mempunyai sesuatu yang baru.

 

Namun hal ini lebih berasal dari kemampuan individu dibandingkan instruksi khusus seperti, 'Sekarang kita akan melakukan ini, ini dan ini dengan cara yang berbeda' atau 'Sekarang kita harus melakukan…' Inti dari semuanya adalah teknik. Coba lihat Dom, lihat Jota, lihat [Ryan] Gravenberch, jika Anda melihat Darwin, jika Anda melihat Lucho, jika Anda melihat Alexis [Mac Allister], jika Anda melihat [pada] pemain-pemain muda yang datang. Itulah kesamaan yang mereka miliki dan mereka semua punya karakter untuk bermain di klub ini.

 

Kami tidak bisa mendapatkan Fabinho baru. Kami tidak bisa mendapatkan Roberto Firmino baru. Mereka unik. Kami tidak mendapatkan [Jordan] Henderson yang baru. Mereka unik. Kami harus mencoba hal baru. Dan sebagai staf, Anda harus melihat kualitasnya. Coba lihat Ryan, apa yang dia punya? Lalu kami menciptakan ruang dan dinamika agar kemampuannya bisa bersinar. Pada akhirnya merekalah yang bisa membuat perbedaan. Mereka harus bisa bermain dengan bebas, dan bisa menikmati sepak bola. Karena orang yang bermain dengan bahagia lebih baik daripada orang yang hanya harus melakukan apa yang diperintahkan pelatih. Saya merasa campuran ini kami temukan musim ini dan itu bagus. Kami harus terus melanjutkannya dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta ide-ide masa lalu juga, hal itu tidak akan pernah berubah.