Gol dari Diogo Jota dan Sadio Mane memastikan kemenangan 2-0 Liverpool atas Burnley di Anfield yang terisi penuh.

Laga kandang pertama The Reds di musim baru Premier League ditandai dengan sebuah peristiwa penting, yakni stadion yang dipenuhi penggemar untuk pertama kalinya sejak 18 bulan lalu.

 

Berikut adalah lima poin pembahasan dari pertandingan mengesankan di hari Sabtu lalu...

 

 

'Yang pasti, ini adalah pertandingan pukul 12.30 dengan suasana terbaik yang pernah kami jalani.’

 

Sudah 528 hari sejak Anfield terakhir kali terisi penuh. 

 

Dan 50.000 lebih The Reds yang hadir di sini memastikan mereka bernyanyi sepanjang pertandingan.

 

"Semua orang sangat menantikan sepak bola semacam ini, pertandingan ini, dan saya pikir tidak ada yang meninggalkan tempat ini hari ini dengan rasa kecewa sedikit pun karena saya pikir semua impian kami terpenuhi hari ini, terutama dari segi atmosfer," kata bos.

 

“Itu, tentu saja, itu adalah pertandingan pukul 12.30 terbaik yang pernah kami jalani. Itu sangat-sangat istimewa.”

 

Memang, suasana itu lebih mirip dengan ketika The Reds bertanding di kompetisi Eropa, dan pertandingan tersebut diawali oleh nyanyian You'll Never Walk Alone yang emisional di Anfield, untuk mengenang Andrew Devine dan mereka yang meninggal sejak Maret 2020.

 

 

Fowler, Gerrard, Owen, Salah…

 

…dan Mane.

 

Ketika pemain nomor 10 memanfaatkan umpan Trent Alexander-Arnold dengan sebauh voli yang melesat ke gawang Nick Pope, ia menjadi pemain kelima yang mencetak 50 gol Premier League untuk The Reds di Anfield.

 

Dan, setelah bergabung dengan Robbie Fowler, Steven Gerrard, Michael Owen dan Mohamed Salah dalam daftar tersebut, Mane dengan cepat mendekati rekor penting lainnya.

 

Dia sekarang hanya berjarak dua gol dari mencetak 100 gol untuk klub.

 

 

Jota ‘si ajaib’

 

Seperti yang terjadi di Norwich City pekan lalu, keunggulan Liverpool didapat melalui naluri mencetak gol Jota.

 

“Dia memiliki sentuhan ajaib,” adalah bagaimana Jordan Henderson menilai bakat mencetak gol sang striker Portugal.

 

“Di sekitar kotak penalti, dia lincah dan dia berhasil melakukan gerakan yang benar.”

 

Gerakan yang benar yang dimaksud adalah ketika Jota berlari ke tiang dekat untuk dengan sempurna memanfaatkan umpan silang Kostas Tsimikas. 

 

Gol tersebut sekarang menjadi gol ke-15 dalam 32 pertandingan bersama The Reds.

 

 

Dominasi Trent 

 

Pengaruh Alexander-Arnold sangat terlihat di dalam kinerja kolektif dari Liverpool.

 

Selain assistnya yang luar biasa untuk Mane, tidak ada seorang pun di lapangan yang lebih baik dari bek kanan The Reds dari segi jumlah sentuhan (101), menciptakan peluang (7), umpan silang (12), operan di daerah lawan (42) dan merebut bola kembali (9).

 

Singkatnya, Alexander-Arnold luar biasa.

 

Scouser di tim kita.

 

 

Harvey bersinar

 

Sabtu adalah momen penting dalam karier Harvey Elliott.

 

Dengan absennya Alex Oxlade-Chamberlain dan James Milner, Klopp memilih untuk memberikan pemain berusia 18 tahun debut di Premier League, sebagai bagian dari tiga pemain di lini tengah Liverpool.

 

Dan Elliott merespons kesempatan tersebut dengan menghasilkan 90 menit yang luar biasa, di mana hanya Alexander-Arnold dan Henderson yang melampaui total 77 sentuhan sang pemain muda tersebut.

 

Dia juga menciptakan tiga peluang dan tidak ada pemain di lapangan yang lebih sering dilanggar daripada dirinya (5), dan itulah mengapa Elliott dipercaya oleh manajernya.