Trent Alexander-Arnold dapat mengutip pengalaman pribadinya kala mendeskripsikan gaya manajemen pemain Jürgen Klopp dengan kata "sempurna".

Trent Alexander-Arnold dapat mengutip pengalaman pribadinya kala mendeskripsikan gaya manajemen pemain Jürgen Klopp dengan kata "sempurna".

Sang manajer Liverpool turun tangan dalam kisah melejitnya sang bek muda - tak ubahnya sebuah dongeng - sejak memberinya debut tim utama pada Oktober 2016.

Dalam dua tahun setelah momen besar bagi Alexander-Arnold itu, sang alumni Akademi telah mencetak gol di depan The Kop. Ia pun telah tampil memperkuat klub masa kecilnya di laga final Liga Champions, berangkat ke Piala Dunia, mencatatkan 59 penampilan dalam seragam kebesaran Reds, dan yang teranyar, Kamis lalu, mencetak gol bagi Inggris di Wembley. 

Pepijn Lijnders, pelatih Liverpool yang turut berperan besar dalam perkembangan sang pemuda Scouser, telah menegaskan bahwa para pemain adalah 'produk dari lingkungan mereka'. 

Alexander-Arnold mengamini pendapat tersebut. Pemain berusia 20 tahun itu menyorot kejujuran dalam cara Klopp menangani situasi di Melwood sebagai hal yang krusial dalam progress personalnya dan segenap tim. 

"Ia menuntut banyak hal dari para pemainnya dan itu lah mengapa dia menuai banyak kesuksesan di sepanjang karirnya. Kami semua meyakini ide-ide yang dia bawa ke dalan tim," ujar sang pemain No.66 dalam edisi terbaru majalah resmi Liverpool FC. 

"Saya pikir dengan mentalitas yang tepat, tim ini bisa amat sukses dan dengan pemikiran yang ia bawa, kami terus maju selama tiga tahun ini. 

"Saya yakin kami bisa melaju lebih jauh lagi dalam beberapa tahun ke depan. 

"Ia tentu saja menginginkan yang terbaik dari semua orang dalam timnya dan saya menyukai kejujurannya. Dia selalu blak-blakan dengan anda dan itu bagus, karena anda jadi tahu bahwa apa yang dia katakan adalah kebenaran - sehingga anda betul-betul mendengarkan dan mengaplikasikannya pada diri anda sendiri. 

"Saya pikir cara dia melakukannya terbilang sempurna. Dia tahu kapan saatnya harus keras pada seseorang serta kapan harus merangkul dan membantu mereka di saat-saat sulit. Saya telah mengalaminya beberapa kali, dan itu membantu saya untuk terus tampil."