Klopp ingin Liverpool tengah-tengah, antara tidak terlalu ambisius juara dan tidak terlalu meremehkan.

Jürgen Klopp ingin Liverpool bersikap seimbang antara ambisi mereka dengan realita yang kemungkinan dihadapi, misalnya ketika menargetkan juara di satu kompetisi tertentu.

Sang manajer ogah para pemainnya meremehkan ajang seperti Piala Liga, tetapi juga tak ingin terlalu bernafsu menjuarainya. Klopp meminta skuatnya berada di tengah-tengah.

Seperti diketahui, Liverpool polesan Klopp pernah bermain di final Piala Liga akan tetapi pada akhirnya harus menyerah dari Manchester City di tengah ekspektasi yang teramat tinggi untuk menjuarainya. Demikian juga di Liga Champions musim lalu.

"Tidak boleh ada kompetisi dan kami mengatakan 'toh ini hanya Piala Liga'. Kami memainkan final di Wembley [kala bertemu City di Piala Liga dua musim lalu]. Kami ingin memenangkannya, sungguh. Kami nyaris mewujudkannya, tetapi kami tak berhasil," kenang Klopp.

"Jadi kami akan berusaha untuk memenangkannya lagi. Tetapi ini bukan tentang menilai gelar itu lebih penting. Anda tidak boleh bersikap demikian. Apa yang harus kami lakukan adalah selalu berada pada level konsentrasi 100 persen, fokus dan menjaga ritme."

"Jangan memikirkan kemana arahnya. Jika saya melihat seorang pemain yang akan bermain di pertandingan dan saya merasakan bahwa dia memikirkan hanya tentang Piala Liga, maka dia bisa berada pada masalah yang sesungguhnya."

"Tapi saya tahu, tidak akan ada yang demikian. Saya pikir tidak ada. Para pemain saya tidak berpikir demikian. Besok adalah laga menarik di Anfield [kontra Chelsea], jadi kami akan memainkannya dengan segala yang kami miliki."

"Itulah yang kami semua pikirkan. Jika lolos ke babak berikutnya, kami akan memainkan laga ini lagi dengan semua yang kami miliki," tandas Klopp.