Mohamed Salah membeberkan bagaimana diskusi Liverpool sewaktu istirahat ketika posisi tertinggal dari Crystal Palace.

Diungkapkan Salah, para pemain ditekankan untuk memunculkan kekuatan mental untuk mengejar defisit dari sang lawan.

The Reds pada akhirnya mengalahkan Palace dengan skor ketat, 4-3, di Anfield, Sabtu kemarin. Kemenangan ini kembali membuat klub Merseyside unggul tujuh poin di posisi puncak klasemen.

Gol pembuka Andros Townsend menutup paruh pertama dengan skor 1-0 untuk keunggulan The Eagles.

Salah kemudian menyeimbangkan skor saat babak kedua baru berjalan sebelum Roberto Firmino membalikkan keadaan.

Skuat Roy Hodgson bisa menyeimbangkan kedudukan lewat James Tomkins sebelum torehan Salah - yang merupakan gol ke-50 dia di Liga Primer Inggris - membuat skor kembali berubah, menjadi 3-2. Sadio Mane menghadirkan gol keempat bagi Liverpool di injury-time setelah James Milner diganjar kartu kuning kedua.

Tetapi Max Meyer mencetak gol balasan di menit ke-94 untuk membuat jantung publik Anfield 'deg-degan'. Namun akhirnya Liverpool berhasil mengamankan tiga poin vital.

"Kami sudah menduga sebelum laga bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit," ucap Salah kepada BBC Sport selepas laga.

"Babak pertama, mereka bermain bagus dan mereka juga bermain baik di paruh kedua, tapi mereka tetap bertahan lebih dekat ke kotak penalti dan ini jadi laga yang sulit. Namun akhirnya hal terpenting bagi kami adalah hasil dan kami memiliki hasil yang bagus."

"Kami kecolongan tiga gol, sulit tetapi kami harus menerimanya. Inilah sepakbola dan kami tidak bisa menghindarinya."

"Kami saling berbicara satu sama lain [saat istirahat], kami harus kuat secara mental karena ini adalah saat yang sulit."

"Ini jadi saat yang penting bagi kami, ketika Anda berjuang, pikiran Anda pun harus kuat, jadi kami bicara bersama-sama dan sang manajer juga memberi kami informasi, lalu kami bermain bagus dan kami pantas meraih kemenangan."