Gol pertama Sadio Mane ke gawang Cardiff City adalah contoh nyata dari persiapan dan taktik matang yang diterapkan Liverpool.

Tendangan keras kaki kiri pemain No. 10 ini tak mampu dihadang oleh kiper tim asuhan Neil Warnock dalam laga yang digelar di Anfield, Sabtu lalu.

Setelah menerima umpan Alberto Moreno di tepi area penalti dengan posisi membelakangi gawang, Mane berkelit dan berputar untuk menemukan ruang tembak.

Berkelit pertahanan Cardiff awalnya mempersulit Mane, namun ia tak menyerah dan memenangkan dua tekel sebelum melesakkan bola ke sudut gawang Kop-end.

Bicara selepas Reds akhirnya menang dengan skor 4-1 – dua gol Mane, satu gol Mohamed Salah dan satu gol Xherdan Shaqiri –, Jürgen Klopp mengungkap bahwa sebelum laga, ia menegaskan pada skuatnya terkait betapa pentingnya situasi semacam itu.

“Ya, tentu saja. Situasinya seperti ini dan anda harus melakukannya secara demikian,” ujar sang boss usai ditanya apakah keteguhan Mane mencerminkan tekad timnya untuk menang pada Sabtu lalu.

“Ini seperti situasi counter-press: kehilangan bola, rebut bola, tembakkan, jadi itu sangat bagus. Kami menghadapi situasi semacam ini melawan Belgrade (dan) anda memerlukan itu. Bahkan, anda memerlukannya setiap saat.

“Anda harus memainkan umpan dengan resiko kehilangan bola. Apabila anda kehilangan bola, anda bisa merebutnya kembali dan kemudian ada celah setidaknya sepersekian detik. Untuk menciptakan celah dalam laga semacam ini, anda memerlukan setidaknya 10, 15 pass.

“Kami berhasil melakukannya dengan amat baik dalam banyak momen. Saya tak tahu presentasi penguasaan bola, tapi seharusnya masif karena mereka tak sering menguasai bola. Itu lah yang kami persiapkan dan saya merasa sangat senang.”