Jelang laga melawan Manchester City petang nanti, Jürgen Klopp menegaskan fokus Liverpool saat ini hanya ada pada upaya untuk menambah tiga poin ke dalam capaian mereka.

The Reds akan berusaha untuk bangkit dari kekalahan melawan Napoli pada tengah pekan lalu dengan target kemenangan melawan rival mereka di puncak klasemen sementara, yang akan mereka hadapi di Anfield petang nanti.

Kedua tim memiliki catatan serupa setelah tujuh laga Liga Premier musim ini. City sendiri berada di depan Reds karena memiliki keunggulan agregat gol yang lebih baik.

Meski banyak pihak memandang laga ini sebagai salah satu faktor penting untuk menentukan susunan akhir klasemen pada Mei nanti, Klopp menjelaskan alasan mengapa Reds memilih untuk menutup telinga dari suara-suara senada.

Dalam kolomnya di matchday programme resmi, Klopp menulis: “Hari ini adalah soal peluang bagi kami semua di Liverpool dan saya pikir kita semua harus berada dalam mindset paling positif. Agar jelas: kami berhadapan dengan tim terbaik di Inggris dan, tak perlu dipertanyakan lagi, salah satu klub terbaik di belahan dunia mana pun. Para pemainnya berkelas dunia, manajernya kelas dunia, punya mentalitas juara.

“City adalah klub sepak bola dan tim yang luar biasa. Tapi, begitu pula dengan kami. Kami sudah membuktikan pada musim lalu, jarak antara Man City dan kami di klasemen final Liga Premier tak tercermin saat kami saling berhadapan secara langsung dalam pertandingan. Laga yang kami mainkan merupakan laga dengan kualitas tertinggi yang bisa anda bayangkan.

“Konsistensi mereka – kembali terlihat di awal musim ini – adalah hal yang patut untuk dikagumi. Dapat memenangkan liga sekompetitif ini, dengan capaian melebihi 100 poin, adalah hal yang boleh amat dibanggakan oleh tamu kami.

“Saya menyambut Pep Guardiola, para pemainnya, staf, officials dan para pendukung Manchester City ke Anfield. Saya pikir – faktanya, saya tahu – bahwa mereka akan punya level antisipasi positif yang serupa dengan yang kami miliki untuk laga ini.

“Sebelumnya saya menyebut soal pertandingan dari musim lalu dan apa yang menjadi karakter dari keempatnya adalah bahwa kami sama-sama punya respek untuk satu sama lain, tapi tak menakuti satu sama lain. Saya sangat menyukai hal ini. Fokus kami, selalu, ada pada diri dan kualitas kami sendiri. Saat bersiap untuk laga seperti ini, kami, sebagai sebuah tim, tahu kami punya segala hal yang diperlukan untuk sukses. Hal itu sudah cukup bagi kami dan para staf untuk punya level kepercayaan diri yang sehat.

“Penting bagi kami untuk sepenuhnya fokus pada hari ini, kontes 90 menit lebih yang ada untuk dimenangkan, tidak lebih. Saya bukan orang bodoh dan saya tahu laga ini akan dinilai lebih dari tiga poin liga. Kami tak mampu mempengaruhi suara-suara terkait hal ini, tapi apa yang bisa kami – para pemain, staf, dan supporter – lakukan adalah memastikan hal itu tak memasuki lingkungan kami.

“Motivasi untuk memenangkan laga ini sudah cukup bagi kami. Kami ingin memenangkan Manchester City hari ini – itu saja. Saya tak membutuhkan kekuatan sihir untuk tahu kalau mereka ingin menaklukkan kami. Jadi, ayo, serang – mainkan. Semakin luas konteks dan pengaruh yang ada hanya akan mengganggu dan membuang energi yang penting bagi kami, jadi saya tak tertarik.

“Sekelompok laga ini, yang terhimpit di antara dua jeda internasional pertama, intensitasnya jadi luar biasa tinggi. Laga semacam ini rsanya cocok untuk menjadi bab akhir dari serial mini. Intensitasnya tak akan menurun, justru menanjak seiring dengan progresi musim, jadi saya merasa amat berterima kasih dan terberkati karena punya sekelompok pemain yang menyambut tantangan ini dan memberikan upaya terbaiknya untuk memuaskan klub dan supporter.”